MERINDUKAN PANCASILA
Indonesia telah lama merdeka dan
memiliki kedaulatan sendiri untuk mengatur dan menjalankan pemerintahan. Dalam
menjalankan pemerintahan, Indonesia telah memiliki Undang-Undang yang telah
disusun oleh para pendiri bangsa ini. Indonesia pun telah memiliki sebuah
ideologi yang berbeda dari bangsa-bangsa lain. Ideologi ini dibuat untuk
sebaik-baik kemaslahatan rakyat Indonesia dan untuk kepentingan bersama.
Pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang dimiliki dan diterapkan di Indonesia,
Pancasila merupakan harga mati dan harus tetap dipertahankan oleh bangsa
Indonesia layaknya semboyan Tentara Nasional Indonesia yang memiliki semboyan
“NKRI harga mati”. Pancasila bukan hanya milik pemerintah, aparatur negara atau
milik beberapa orang, melainkan milik bersama, milik rakyat Indonesia.
Pancasila telah
didengung-dengungkan sebelum bangsa Indonesia merdeka. Pancasila telah ada
dalam pemikiran proklamator bangsa Indonesia yaitu Bung Karno. Pondasi negara
Indonesia telah disiapkan jauh-jauh hari sebelum bangsa ini mengambil langkah
untuk memerdekakan diri dari penjajahan. Pondasi serta pilar untuk membentuk
sebuah negara merdeka yang ingin berdaulat atas bangsanya sendiri.
Perjuangan dalam mempertahankan
Pancasila tidaklah mudah. Banyak korban melayang demi keutuhan Pancasila. Pada
tahun 1965, Partai Komunis hampir saja mengganti ideologi negara Indonesia
dengan ideologi Komunis. Sungguh hal ini sangat bertentangan dengan tujuan
luhur Pancasila. Tujuh orang Jenderal terbunuh dan beberapa perwira TNI tewas
dalam pemberontakan G30S. Yang mana pada peristiwa tersebut, Jenderal TNI yang
meninggal tersebut secara keras menolak adanya Partai Komunis yang didirikan di
Indonesia.
Pancasila merupakan ideologi yang
fleksibel, dalam artian Pancasila sesuai dengan keadaan Negara Indonesia yang
seperti apapun. Pancasila dapat bertahan mengiringi perjalanan bangsa
Indoensia, tetapi apakah rakyat Indonesia mengerti dan memahami mengenai
Pancasila? Sebuah pertanyaan besar yang menjadi masalah yang terjadi pada
bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia sangatlah banyak yang tersebar di seluruh
nusantara, dari ujung barat Indonesia yaitu Pulau We hingga ujung timur Kota
Merauke. Apakah mereka mengerti dan memahami makna yang terkandung dalam
Pancasila?
Pancasila digunakan sebagai dasar
Negara Indonesia dan pengamalannya pun bukan hanya tugas pemerintah tetapi
tugas seluruh rakyat Indonesia. Banyak rakyat Indonesia mengatakan Pancasila
telah memudar, Pancasila tidak lagi dijalankan oleh rakyat Indonesia. Apabila
rakyat Indonesia mau merenungi perkataan-perkataan seperti itu, bisa
dikembalikan kepada individu masig-masing, apakah mereka yang berkata seperti
itu telah mengerti dan memahami makna Pancasila? apakah mereka menjalankan
Pancasila tersebut. Pancasila merupakan tanggung jawab bersama bangsa
Indonesia. Rakyat Indonesia berhak dan wajib menjalankan Pancasila.
Jika rakyat Indonesia mau berpikir
sekali lagi mengenai Pancasila tersebut, tentunya Indonesia akan berjalan
sesuai dengan harapan Pancasila. Harapan Pancasila juga merupakan harapan
bangsa Indonesia yang tertuang pula dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
pada alinea 4 yang berbunyi”... yang berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan Yang Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijkasanna Dalam Permusyawaratan Perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan Bagi Selurruh Rakyata Indonesia.”
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
mengajarkan kepada rakyat Indonesia bahwa manusia-manusia Indonesia harus
memiliki agama sesuai dengan kepercayaan yang mereka yakini. Sila pertama ini
juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berTuhan, yang
meyakini bahwa seluruh aspek kehidupan ini adalah atas kuasa Tuhan Yang Maha
Esa. Di Indonesia secara sah mengakui lima agama yaitu Islam, Kristen,
Katholik, Hindu dan Buddha. Kelima agama tersebut meyakini adanya Tuhan, sesuai
dengan keyakinan masing-masing pemeluk. Agama-agama tersebut memiliki
ajaran-ajaran masing-masing. Lalu, bagaimana bentuk penyembahan mereka para
pemeluk agama tersebut menyembah Tuhannya, ada beberapa agama yang meyakini
banyak Tuhan, apakah Pancasila sesuai dengan agama mereka? Yang pada sila
pertama menyebutkan Tuhan Yang Maha Esa. Esa yang berarti satu atau tunggal.
Pancasila sila pertama ini bersifat
universal yang pada intinya Pancasila turut mendukung serta melindungi rakyat Indonesia
untuk berTuhan, memiliki agama serta menjalankan ritual ibadah agama yang
diyakininya. Tidak ada pelecehan kepada agama apapun, toleransi antar umat
beragama. Negara yang dijalankan rakyat berhak dan wajib menghormati
pemeluk-pemeluk agama lain serta melindungi pemeluk agama dalam menjalankan ibadah
yang dilakukan. Apabila pengamalan sila pertama ini dipahami serta diamalkan,
maka negaara Indonesia menjadi negara yang aman dan sejahtera.
Peristiwa yang terjadi pada saat
ini, rakyat Indonesia sudah banyak melenceng dari amanat sila pertama ini. Tindakan-tindakan
yang tidak menghormati agama lain. Misalnya saja kasus bom bunuh diri di salah
satu masjid di pulau Jawa yang melukai beberapa orang, hal ini sungguh sangat
merugikan banyak pihak. Beribadah tidak hanya terpaku di dalam rumah ibadah,
kegiatan-kegiatan sosial . Misalnya Islam hanya di masjid, Kristen dan Katjolik
di gereja, Hindu di pura, Buddha di wihara. Beribadah juga termasuk menghormati
hak-hak orang lain dalam beribadah. Rakyat Indonesia harus memiliki toleransi
antar umat beragama.
Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab. Kemanusiaan yang berarti rakyat Indonesia menanamkan jiwa kemanusiaan,
bertindak sesuai dengan peri kemanusiaan. Adil yang berarti sesuai dengan
hak-haknya. Kemudian beradab, adab yang memiliki arti norma-norma. Sila kedua
ini memiliki makna serta harapan kepada bangsa Indonesia agar rakyat Indonesia
dalam menjalankan hidup dan kehidupan ini sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat, menghormati sesama. Berlaku adil kepada siapa saja tanpa
memandang hal-hal yang mengandung SARA.
Kemanusiaan yang diharapkan oleh
Pancasila yaitu terjaminnya keamanan nasional yang sangat anti dengan
peperangan. Apabila terjadi peperangan, tentu hal ini merugikan banyak pihak
yang secara jelas akan juga merugikan manusia-manusia itu sendiri sebagai
pelakunya. Pada masa Presiden Soekarno, Indonesia masuk ke dalam salah satu
negara pencetus Gerakan Non Blok, yang mana pada saat itu terjadi perang dingin
antara dua kubu atau blok. Amerika Serikat sebagai blok barat dan Uni Soviet
sebagai blok timur. Indonesia dan beberapa negara tidak memilih salah satu blok
tersebut demi terciptanya perdamaian dunia yang abadi. Tindakan yang dilakukan
oleh Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang
cinta damai dan berperikemanusiaan, negara yang anti perang.
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab,
hal ini juga tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang berbunyi,
“... ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdaasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi ...” . Sampai sekarang pun Indonesia masih tetap berperan
aktif dalam dunia internasional dengan turut mengirimkan pasukan perdamaian ke
negara-negara yang terjadi konflik. Indonesia menjadi salah satu negara PBB,
hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia masih dan akan menjalankan amanat sila
kedua.
Ironis sekali dengan keaktifan
Indonesia pada dunia luar, Indonesia sebagai negara yang ingin mewujudkan
Kemanusiaa Yang Adil Dan Beradab masih terganjal oleh rakyatnya sendiri.
Seperti kasus-kasus hukum yang tebang pilih. Pancasila yang sejatinya disusun
untuk sebaik-baik kebutuhan rakyat Indonesia dicederai oleh rakyatnya sendiri.
Tindakan-tindakan rakyat Indonesia yang sudah melupakan amanat Pancasila.
Pancasila pun merupakan suatu
proses dalam menjalani kehidupan berbagsa dan bernegara. Pancasila memiliki
lima sila. Pertama rakyat Indonesia harus melaksanakan sila pertama yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu dengan menjalankan agama yang diyakini. Kemudian
sila kedua, ketiga dan keempat merupakan suatu proses. Sila kedua yaitu
Kemanusaiaan Yang Adil Dan Beradab, jika manusia-manusia Indonesia yaitu rakyat
Indonesia itu sendiri memiliki sifat adil dan menjalankan norma-norma yang
sesuai adat masing-masing, maka akan terbentuk suatu negara yang aman dan
tenteram. Konflik-konflik yang terjadi dapat diminimalisir dan diredam secara
bijak. Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga dari Pancasila. Kalimat tersebut secara tegas menjelaskan bagaimana agar
persatuan di Negara Indonesia dapat terbangun. Rakyat Indonesia harus bersatu,
bahu membahu dalam menjalankan roda pemerintahan demi keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Seluruh aspek mengenai hajat
hidup bangsa Indoensia harus dijalankan secara bijaksana, tidak boleh memandang
suku, agama, etnis dan lain sebagainya. Yang mana hajat hidup tersebut dikelola
sesuai amant yang telah dimusyawaratkan oleh perwakilan-perwakilan rakyat yang
menjabat dala pemerintahan. Jika proses-proses tersebut dijalankan sepenuhnya,
maka akan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” akan terwujud.
Pendidikan Pancasila telah
diajarkan dalam pendidikan-pendidikan di Indonesia, hal ini dilakukan untuk
menanam jiwa nasionalisme pada putera-puteri bangsa Indonesia. Megajarkan
bagaimana seharusnya Pancasila tersebut harus dilaksanakan. Namun setelah
putera-puteri bangsa Indonesia telah memasuki usia dewasa, kebanyakan dari
mereka telah lupa mengenai hakekat Pancasila. Budaya-budaya asing lebih sering
diperbincangkan oleh bangsa ini. Pancasila tak lagi sebagai pedoman hidup
berbangsa dan bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar