Selasa, 28 Oktober 2014

Perpustakaan Sumber Belajar Sepanjang Masa



Perpustakaan Sumber Belajar Sepanjang Masa

Sebuah bangunan yang berisi koleksi bahan pustaka. Bangunan yang pasti dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan. Sebuah bangunan yang didirikan bukan hanya sebagai suatu kewajiban dalam pendirian sebuah lembaga pendidikan. Tetapi lebih dari itu, bangunan itu didirikan untuk menopang kemajuan dan semangat juang bangsa untuk dapat bersaing di era global. Bangunan itu didirikan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa ini, mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangunan itu adalah perpustakaan.
Perpustakaan hadir bukan hanya untuk memenuhi nilai akreditasi dari sebuah lembaga pendidikan, tetapi perpustakaan hadir untuk memenuhi kebutuhan belajar anak bangsa. Perpustakaan ada untuk menjawab semua tantangan globalisasi yang semakin memanas. Perpustakaan ada untuk memberikan sarana pembelajaran terbaik sepanjang masa. "Nam et ipsa Scientia Potesta Est" atau Knowledge is Power adalah ungkapan dari Francis Bacon yang seringkali digunakan untuk menggambarkan peran dan manfaat dari pengetahuan.
Selama ini sebagian besar orang beranggapan bahwa perpustakaan hanya sebagai tempat belajar dan membaca buku, tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan jika berada di dalam perpustakaan. Kemudian orang juga beranggapan bahwa, perpustakaan hanya ada buku, buku dan buku. Namun anggapan-anggapan semacam itu bisa ditepis dan diubah manakala perpustakaan bisa “merubah” dirinya menjadi sebuah tempat yang menyenangkan. Berubah menjadi tempat yang nyaman sehingga membuat siapapun yang berada di dalamnya akan merasa betah di sana. Bahkan, jika kondisi tubuh dalam keadaan lelah, mungkin mata bisa terpejam dalam kenyamanan suasana itu. Kini, perpustakaan tersebut hadir semakin dekat dengan kita. Hanya sedikit saja mau bergerak, maka perpustakaan selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin menjelajah di dalamnya.
Mungkin banyak orang masih bertanya, apakah benar perpustakaan bisa berubah sedemikian rupa sehingga membuat orang semakin bertambah wawasan pengetahuannya, merasa nyaman dan terhibur jika berada di dalamnya? Perpustakaan itu tidak lagi hanya berisi buku, namun ada hal lain yang menarik. Perpustakaan berisi kaya akan informasi yang bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi siapa saja yang mau memanfaatkan.
Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya adalah salah satu contoh dari perpustakaan yang berusaha mengubah paradigma negatif kebanyakan orang tentang perpustakaan. Karena sebenarnya perpustakaan bukan suatu tempat yang membosankan. Perpustakaan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan belajar sivitas akademika STIE Perbanas Surabaya, mulai yang bersifat ilmiah hingga non-ilmiah. Perpustakaan yang berusaha memberikan yang terbaik bagi penggunanya. Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi penggunanya.
Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya menyampaikan informasi yang dimiliki melalui berbagai media yang ada, baik itu media cetak maupun elektronik. Media cetak yang berisi informasi terbaru seperti jurnal, surat kabar dan majalah. Media elektronik pun demikian, bagi yang memiliki komputer jinijing/laptop bisa mengakses internet di seluruh area perpustakaan dengan menggunakan fasilitas wi-fi dan bagi yang tidak membawa laptop bisa menggunakan komputer yang terhubung dengan internet. Fasilitas komputer yang bisa digunakan untuk mengakses internet tersebut berada di ruang digital collection Tentunya informasi di internet yang dizinkan untuk diakses adalah informasi yang bersifat mendidik atau pendidikan
Selain menyediakan informasi terbaru, perpustakaan juga mempunyai layanan lain seperti koleksi video edutainment yang mana dalam video-video tersebut sifatnya menghibur dan juga mendidik. Salah satu koleksi video yang dimiliki adalah video kumpulan biografi orang-orang sukses, yang bisa dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan memacu semangat agar bisa menjadi sukses pula. Selain koleksi video edutainment, ada juga layanan yang lebih seru yaitu belajar bahasa Inggris mandiri. Yang mana pengunjung bisa belajar bahasa Inggris sendiri menggunakan fasilitas yang telah disediakan, seperti video berbahasa Inggris, listening menggunakan koleksi audio, buku-buku berbahasa Inggris bahkan sampai belajar Test of English as a Foreign Language atau yang biasa disebut TOEFL. Dalam tes tersebut, pengguna bisa mengetahui skor/nilai akhirnya secara langsung dari tes yang telah. Semua fasilitas tersebut bisa diakses di ruang ESAC (English Self-Access Center), tentunya hanya ada di perpustakaan STIE Perbanas Surabaya.
Tidak hanya koleksi yang bersifat informasi terkini dan menghibur saja, koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya pun juga bersifat ilmiah. Koleksi tersebut bisa digunakan sebagai bahan rujukan/referensi penelitian. Salah satu koleksi yang bersifat ilmiah tersebut adalah jurnal ilmiah yang berasal dari dalam dan luar negeri. Jurnal ilmiah tersebut ada yang dalam bentuk cetak dan dalam bentuk digital. Koleksi dalam bentuk digital tersebut bisa diakses kapan saja dan di mana saja (asal terhubung dengan internet) dengan menggunakan username dan password yang sesuai. Username dan password bisa dilihat di web perpustakaan STIE Perbanas Surabaya, yaitu www.library.perbanas.ac.id. Karena di dalam web tersebut terdapat link yang berisi jurnal-jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah dalam bentuk digital tersebut bisa juga dimanfaatkan di ruang perpustakaan dengan menggunakan fasilitas komputer yang telah disediakan di ruang digital collection. Dalam ruang digital collection, selain memanfaatkan koleksi jurnal ilmiah dalam bentuk digital, pengunjung juga bisa memanfaatkan koleksi digital lainnya dimiliki perpustakaan, misalnya CD suplemen buku, CD skripsi, CD majalah dan lain sebagainya. Selain jurnal-jurnal ilmiah, perpustakaan juga menyediakan contoh-contoh dari karya ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademika STIE Perbanas Surabaya seperti laporan penelitian, tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi.
Perpustakaan merupakan sebuah tempat yang memberikan fasilitas belajar ynag nyaman dan murah serta dapat dijangkau oleh siapapun. Perpustakaan juga berkembang mengikuti zaman dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan informasi dan memberikan yang terbaik kepada khalayak umum. Jadikan perpustakaan sebagai sarana belajar sepanjang masa.

Merindukan Pancasila


MERINDUKAN PANCASILA

Indonesia telah lama merdeka dan memiliki kedaulatan sendiri untuk mengatur dan menjalankan pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan, Indonesia telah memiliki Undang-Undang yang telah disusun oleh para pendiri bangsa ini. Indonesia pun telah memiliki sebuah ideologi yang berbeda dari bangsa-bangsa lain. Ideologi ini dibuat untuk sebaik-baik kemaslahatan rakyat Indonesia dan untuk kepentingan bersama. Pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang dimiliki dan diterapkan di Indonesia, Pancasila merupakan harga mati dan harus tetap dipertahankan oleh bangsa Indonesia layaknya semboyan Tentara Nasional Indonesia yang memiliki semboyan “NKRI harga mati”. Pancasila bukan hanya milik pemerintah, aparatur negara atau milik beberapa orang, melainkan milik bersama, milik rakyat Indonesia.
Pancasila telah didengung-dengungkan sebelum bangsa Indonesia merdeka. Pancasila telah ada dalam pemikiran proklamator bangsa Indonesia yaitu Bung Karno. Pondasi negara Indonesia telah disiapkan jauh-jauh hari sebelum bangsa ini mengambil langkah untuk memerdekakan diri dari penjajahan. Pondasi serta pilar untuk membentuk sebuah negara merdeka yang ingin berdaulat atas bangsanya sendiri.
Perjuangan dalam mempertahankan Pancasila tidaklah mudah. Banyak korban melayang demi keutuhan Pancasila. Pada tahun 1965, Partai Komunis hampir saja mengganti ideologi negara Indonesia dengan ideologi Komunis. Sungguh hal ini sangat bertentangan dengan tujuan luhur Pancasila. Tujuh orang Jenderal terbunuh dan beberapa perwira TNI tewas dalam pemberontakan G30S. Yang mana pada peristiwa tersebut, Jenderal TNI yang meninggal tersebut secara keras menolak adanya Partai Komunis yang didirikan di Indonesia.
Pancasila merupakan ideologi yang fleksibel, dalam artian Pancasila sesuai dengan keadaan Negara Indonesia yang seperti apapun. Pancasila dapat bertahan mengiringi perjalanan bangsa Indoensia, tetapi apakah rakyat Indonesia mengerti dan memahami mengenai Pancasila? Sebuah pertanyaan besar yang menjadi masalah yang terjadi pada bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia sangatlah banyak yang tersebar di seluruh nusantara, dari ujung barat Indonesia yaitu Pulau We hingga ujung timur Kota Merauke. Apakah mereka mengerti dan memahami makna yang terkandung dalam Pancasila?
Pancasila digunakan sebagai dasar Negara Indonesia dan pengamalannya pun bukan hanya tugas pemerintah tetapi tugas seluruh rakyat Indonesia. Banyak rakyat Indonesia mengatakan Pancasila telah memudar, Pancasila tidak lagi dijalankan oleh rakyat Indonesia. Apabila rakyat Indonesia mau merenungi perkataan-perkataan seperti itu, bisa dikembalikan kepada individu masig-masing, apakah mereka yang berkata seperti itu telah mengerti dan memahami makna Pancasila? apakah mereka menjalankan Pancasila tersebut. Pancasila merupakan tanggung jawab bersama bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia berhak dan wajib menjalankan Pancasila.
Jika rakyat Indonesia mau berpikir sekali lagi mengenai Pancasila tersebut, tentunya Indonesia akan berjalan sesuai dengan harapan Pancasila. Harapan Pancasila juga merupakan harapan bangsa Indonesia yang tertuang pula dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea 4 yang berbunyi”... yang berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijkasanna Dalam Permusyawaratan Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Bagi Selurruh Rakyata Indonesia.”
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan kepada rakyat Indonesia bahwa manusia-manusia Indonesia harus memiliki agama sesuai dengan kepercayaan yang mereka yakini. Sila pertama ini juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berTuhan, yang meyakini bahwa seluruh aspek kehidupan ini adalah atas kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Di Indonesia secara sah mengakui lima agama yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Buddha. Kelima agama tersebut meyakini adanya Tuhan, sesuai dengan keyakinan masing-masing pemeluk. Agama-agama tersebut memiliki ajaran-ajaran masing-masing. Lalu, bagaimana bentuk penyembahan mereka para pemeluk agama tersebut menyembah Tuhannya, ada beberapa agama yang meyakini banyak Tuhan, apakah Pancasila sesuai dengan agama mereka? Yang pada sila pertama menyebutkan Tuhan Yang Maha Esa. Esa yang berarti satu atau tunggal.
Pancasila sila pertama ini bersifat universal yang pada intinya Pancasila turut mendukung serta melindungi rakyat Indonesia untuk berTuhan, memiliki agama serta menjalankan ritual ibadah agama yang diyakininya. Tidak ada pelecehan kepada agama apapun, toleransi antar umat beragama. Negara yang dijalankan rakyat berhak dan wajib menghormati pemeluk-pemeluk agama lain serta melindungi pemeluk agama dalam menjalankan ibadah yang dilakukan. Apabila pengamalan sila pertama ini dipahami serta diamalkan, maka negaara Indonesia menjadi negara yang aman dan sejahtera.
Peristiwa yang terjadi pada saat ini, rakyat Indonesia sudah banyak melenceng dari amanat sila pertama ini. Tindakan-tindakan yang tidak menghormati agama lain. Misalnya saja kasus bom bunuh diri di salah satu masjid di pulau Jawa yang melukai beberapa orang, hal ini sungguh sangat merugikan banyak pihak. Beribadah tidak hanya terpaku di dalam rumah ibadah, kegiatan-kegiatan sosial . Misalnya Islam hanya di masjid, Kristen dan Katjolik di gereja, Hindu di pura, Buddha di wihara. Beribadah juga termasuk menghormati hak-hak orang lain dalam beribadah. Rakyat Indonesia harus memiliki toleransi antar umat beragama.
Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Kemanusiaan yang berarti rakyat Indonesia menanamkan jiwa kemanusiaan, bertindak sesuai dengan peri kemanusiaan. Adil yang berarti sesuai dengan hak-haknya. Kemudian beradab, adab yang memiliki arti norma-norma. Sila kedua ini memiliki makna serta harapan kepada bangsa Indonesia agar rakyat Indonesia dalam menjalankan hidup dan kehidupan ini sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, menghormati sesama. Berlaku adil kepada siapa saja tanpa memandang hal-hal yang mengandung SARA.
Kemanusiaan yang diharapkan oleh Pancasila yaitu terjaminnya keamanan nasional yang sangat anti dengan peperangan. Apabila terjadi peperangan, tentu hal ini merugikan banyak pihak yang secara jelas akan juga merugikan manusia-manusia itu sendiri sebagai pelakunya. Pada masa Presiden Soekarno, Indonesia masuk ke dalam salah satu negara pencetus Gerakan Non Blok, yang mana pada saat itu terjadi perang dingin antara dua kubu atau blok. Amerika Serikat sebagai blok barat dan Uni Soviet sebagai blok timur. Indonesia dan beberapa negara tidak memilih salah satu blok tersebut demi terciptanya perdamaian dunia yang abadi. Tindakan yang dilakukan oleh Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang cinta damai dan berperikemanusiaan, negara yang anti perang.
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, hal ini juga tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang berbunyi, “... ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdaasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi ...” . Sampai sekarang pun Indonesia masih tetap berperan aktif dalam dunia internasional dengan turut mengirimkan pasukan perdamaian ke negara-negara yang terjadi konflik. Indonesia menjadi salah satu negara PBB, hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia masih dan akan menjalankan amanat sila kedua.
Ironis sekali dengan keaktifan Indonesia pada dunia luar, Indonesia sebagai negara yang ingin mewujudkan Kemanusiaa Yang Adil Dan Beradab masih terganjal oleh rakyatnya sendiri. Seperti kasus-kasus hukum yang tebang pilih. Pancasila yang sejatinya disusun untuk sebaik-baik kebutuhan rakyat Indonesia dicederai oleh rakyatnya sendiri. Tindakan-tindakan rakyat Indonesia yang sudah melupakan amanat Pancasila.
Pancasila pun merupakan suatu proses dalam menjalani kehidupan berbagsa dan bernegara. Pancasila memiliki lima sila. Pertama rakyat Indonesia harus melaksanakan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu dengan menjalankan agama yang diyakini. Kemudian sila kedua, ketiga dan keempat merupakan suatu proses. Sila kedua yaitu Kemanusaiaan Yang Adil Dan Beradab, jika manusia-manusia Indonesia yaitu rakyat Indonesia itu sendiri memiliki sifat adil dan menjalankan norma-norma yang sesuai adat masing-masing, maka akan terbentuk suatu negara yang aman dan tenteram. Konflik-konflik yang terjadi dapat diminimalisir dan diredam secara bijak. Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga dari Pancasila. Kalimat tersebut secara tegas menjelaskan bagaimana agar persatuan di Negara Indonesia dapat terbangun. Rakyat Indonesia harus bersatu, bahu membahu dalam menjalankan roda pemerintahan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Seluruh aspek mengenai hajat hidup bangsa Indoensia harus dijalankan secara bijaksana, tidak boleh memandang suku, agama, etnis dan lain sebagainya. Yang mana hajat hidup tersebut dikelola sesuai amant yang telah dimusyawaratkan oleh perwakilan-perwakilan rakyat yang menjabat dala pemerintahan. Jika proses-proses tersebut dijalankan sepenuhnya, maka akan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” akan terwujud.
Pendidikan Pancasila telah diajarkan dalam pendidikan-pendidikan di Indonesia, hal ini dilakukan untuk menanam jiwa nasionalisme pada putera-puteri bangsa Indonesia. Megajarkan bagaimana seharusnya Pancasila tersebut harus dilaksanakan. Namun setelah putera-puteri bangsa Indonesia telah memasuki usia dewasa, kebanyakan dari mereka telah lupa mengenai hakekat Pancasila. Budaya-budaya asing lebih sering diperbincangkan oleh bangsa ini. Pancasila tak lagi sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Jumat, 29 Agustus 2014

Ulasan Kebijakan Pemerintah



Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan
Ulasan Kebijakan Pemerintah

Nama               : Dio Eka Prayitno
NPM               : 13540008
Program Studi : S1 Ilmu Perpustakaan


Kebijakan Pemerintah
Penyaluran 25 Unit Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Pemerintah memiliki Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Perpustakaan nasional mengutamakan penyaluran diberikan kepada wilayah-wilayah yang masih terbatas dalam mengakses keilmuan/pengetahuan dan jauh dari pusat kota. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Pemerintah daerah yang dibantu MPK sudah memiliki kelembagaan perpustakaan, memiliki cakupan wilayah luas, dan belum pernah mendapat stimulan serupa sebelumnya, serta sanggup memberikan pos layanan perpustakaan (minimal) 20 titik per bulannya


Ulasan
Pemerintah melalui perpustakaan nasional berupaya memeratakan sarana pendidikan yaitu berupa mobil perpustakaan keliling yang digunakan oleh pemerintah daerah setempat untuk memberikan akses layanan informasi kepada masyarakatnya yang sulit untuk mendapatkan akses informasi. Upaya tersebut dilakukan atas kerjasama perpustakaan nasional dengan pemerintah daerah.
Lembaga pendidikan tanpa adanya perpustakaan bagaiakan manusia tanpa jantung. Perpustakaan bisa menghidupkan lembaga pendidikan, jika sebuah lembaga pendidikan tidak memiliki perpustakaan maka bisa disebut juga lembaga pendidikan tersebut tidak peduli dengan kehidupan lembaga pendidikannya.
Mobil perpustakaan keliling diadakan untuk membantu / memfasilitasi masyarakat yang sudah tidak lagi berkepentingan dengan sekolah atau tidak sedang bersekolah. Misalkan ibu rumah tangga, petani, pekerja dan lain sebagainya. Karena perpustakaan bisa memiliki filososfi seperti ini, perpustakaan sebagai sumber belajar sepanjang hayat. Melalui mobil perpustakaan keliling, perpustakaan dan pemerintah daerah juga ingin mewujudkan masyarakat yang madani.